Dapatkan kejutan spesial dari kami hanya untukmu
Log In
No products in the cart.
Return To ShopRp75.000
Penyusun
Redaksi Majalah IJTIHAD
Editor
Syamsul Arifyn Munawwir
Sampul Muka
zeffah
Tata Letak
@-yat
Tebal
352 halaman
Cetakan I
15 Shafar 1431 H
ISBN: 978-979-26-0427-6
Stok habis
Waktu berlalu, semuanya pergi
kecuali reputasi, ia abadi…
Nama baik, jasa dan karya menjadi sesuatu yang abadi—atau lebih tepatnya, dikenang dan bertahan dalam masa yang begitu lama melebihi masa hidup pemiliknya.
Yang paling berperan membuatnya menjadi “abadi” adalah kertas. Nama orang-orang besar bertahan begitu lama di dunia karena sejarah membicarakan mereka, dan karena pena-pena menuliskan nama mereka.
Tak banyak orang yang hidup seribu tahun melalui sejarah. Hanya segelintir dari sebagian kecil saja. Sebab, sejarah hanya akan berbicara tentang sesuatu yang luar biasa. Sejarah tak suka berbicara tentang matahari yang terbit di setiap pagi hari. Ia lebih suka berbicara tentang mercusuar yang tiba-tiba muncul menusuk malam.
Artinya, siapapun yang dibicarakan oleh sejarah, maka ia pasti memiliki sisi-sisi tertentu yang luar biasa. Begitu pula, para tokoh yang termaktub dalam buku ini. Beliau adalah tokoh-tokoh yang luar biasa dalam memegang prinsip hidup, khususnya yang terkait dengan prinsip keagamaan mereka. Tak dipungkiri lagi, bahwa mereka termasuk dalam golongan orang-orang baik yang mungkin sangat sedikit jumlahnya pada masa itu, apalagi pada masa-masa seperti sekarang.
Meski menjadi orang baik itu sebetulnya mudah, tapi menemukan orang baik itu sulit. Memang, pada dasarnya, tak ada “kebaikan” yang tak terjangkau, namun sayangnya sedikit sekali yang betul-betul dijangkau. Tuhan membuat aturan tentang apa yang baik dan apa yang buruk, disesuaikan dengan kemampuan dari manusia. Di luar kemampuan itu, sudah tak ada ketentuan baik dan buruk. Jadi, semua kebaikan mampu kita lakukan, tapi sedikit sekali yang mau kita lakukan.
Maka, oleh karena itu, tokoh-tokoh baik jumlahnya hanya segelintir saja dari sekian miliar jumlah manusia. Mencari mereka, seperti menari dangau di tengah-tengah lautan sawah. Semoga kita bisa numpang ngiyup di tempat mereka.
Dalam buku Jejak Langkah 9 Masyayikh Sidogiri edisi kedua ini, dapat ditelusuri jejak langkah yang telah ditorehkan oleh 9 kiai Sidogiri. Yakni (1) KH. Aminullah, penerus perjuangan Sayid Sulaiman; (2) KH. Mahalli, guru empat Pengasuh Sidogiri; (3) KH. Abu Dzarrin, santri yang menjadi Pengasuh Sidogiri; (4) KH. Noerhasan bin Noerkhotim, kiai khumul berdarah Madura; (5) KH. Bahar bin Noerhasan, Kiai Alit berilmu laduni; (6) KH. Abd. Alim Abd. Djalil, kiai pendiam penjaga tradisi salaf; (7) KH. Kholili bin Hasbullah, figur dai yang pantang menyerah; (8) KH. Ghozi Noerhasan, Abul Yatama yang dermawan dan bersahaja; dan (9) KH. Nawawi Thoyyib, pemimpin tegas berdarah Kramat-Sidogiri.
Berat | 470 gram |
---|---|
Dimensi | 15 × 2 × 21 cm |
Hanya pelanggan yang sudah login dan telah membeli produk ini yang dapat memberikan ulasan.
Ulasan
Belum ada ulasan.