Dapatkan kejutan spesial dari kami hanya untukmu
Log In
No products in the cart.
Return To ShopRp87.500
Sejarah tidak pernah membuktikan persatuan Sunnah-Syiah terjalin di level teologis atau akidah, sebab pada level ini keduanya memang berbeda. Bagaimana mungkin dapat dipersatukan jika standar yang mungkin dipakai untuk itu (al-Qur’an dan hadits) juga berbeda? Tidakkah upaya sedemikian nantinya malah berbuah kekacauan akidah? Maka, kesadaran akan perbedaan ini, barangkali memang mengharuskan kita untuk mencari celah ukhuwah di ranah lain. Karena pembentengan akidah lebih penting daripada ukhuwwah.
Masalah akidah memang merupakan masalah pertama yang harus diperhatikan oleh kita. Setelah akidah, baru kemudian syariah dan akhlak. Yang pertama kali ditanamkan oleh para ulama kita adalah akidah, sebab kalau akidahnya sudah menyimpang, maka amal-amal yang lain tidak akan diterima oleh Allah. Rasulullah, ketika beliau masih berada di Mekah, yang menjadi perhatian utama beliau adalah akidah. Beliau tidak banyak menyampaikan syariat di Mekah, sebab yang paling mendasar untuk diperjuangkan oleh segenap kaum Muslimin adalah akidah, karena akidah itu ibarat akar.
Dulu, pada masanya Imam Asy‘ari, Imam Ghazali, Imam Razi dan imam-imam yang lain, pembahasan akidah yang paling ramai adalah perdebatan antara Ahlussunnah dengan Mu‘tazilah, juga Ahlussunnah dan Syiah. Namun, saat ini Mu‘tazilah sudah tidak muncul, tinggal perdebatan dengan Syiah yang tidak pernah berhenti sampai sekarang.
Mungkin saja, Syiah tidak akan pernah habis sampai hari kiamat dan menjadi tantangan utama akidah Ahlusunnah. Oleh karena itu, kajian dalam buku ini merupakan langkah penting untuk membendung pengaruh aliran sesat semacam Syiah.
Tak ada maksud lain dari kehadiran buku ini, selain sebagai upaya mendudukkan kedua faham yang memang berbeda ini. Menegaskan perbedaan, tidak berarti menutup ruang untuk saling menghormati dan bertoleransi. Justru adalah absurd, jika mimpi persatuan itu diharapkan muncul dari ranah yang memang berhadap-hadapan secara diametral.
Tim Penyusun
Ketua
Ahmad Qusyairi Isma‘il
Anggota
Moh. Achyat Ahmad, M. Luthfi Arif, Masyhuri Mochtar, Husain Nashir, Bahrullah Shadiq
Desain Cover
Daydia
Layout
Zefahila
Cetakan I
Ramadhan 1428 H | September 2007 M
Cetakan II
Shafar 1429 H | Februari 2008 M
ISBN
978-979-26-0414-6
Tebal
440 hlm. Hard cover
Stok habis
Jawaban atas buku Dr. Quraish Shihab (Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?) disertai tanggapan terhadap berbagai pernyataan, argumentasi atau hujjah yang perlu ditanggapi, serta menampilkan asumsi-asumsi tanpa dasar yang tidak perlu ditanggapi. Menguak akidah-akidah Syiah mulai dari sejarah hingga doktrin-doktrin ajaran mereka yang notabene-nya dibangun atas dasar kebencian, fanatisme dan ambisi politik.
Berat | 740 gram |
---|---|
Dimensi | 15 × 3 × 25 cm |
Hanya pelanggan yang sudah login dan telah membeli produk ini yang dapat memberikan ulasan.
Ulasan
Belum ada ulasan.