0 produk di keranjang belanja Anda

No products in the cart.

Return To Shop
Dapatkan kejutan spesial dari kami hanya untukmu
Stock Terbatas Kualitas Terjamin

Terjemah Burdah Imam al-Bushiri

Rp25.000

Burdah adalah kumpulan puisi karya besar Imam al-Bushiri, nama lengkapnya adalah Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Sa’id alBushiri. Lahir di Mesir pada tahun 607 H./1213 M. dan wafat tahun 689 M./1297 H. Para sastrawan dunia mengakui bahwa Burdah adalah satu-satunya bentuk puisi dalam khazanah kesusastraan Arab yang paling kuat bertahan, mudah dihafal, berbobot; karya estetik, romantik, dan apik. Burdah telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa: Inggris, Jerman, Prancis, Turki, Melayu, Indonesia, dll. Terjemah Burdah yang sudah ada dilengkapi dengan penjelasan artinya secara rinci yang bersumber dari kitab Hasyiyah al-Bajuri karya Syaikhul-Islam Ibrahim al-Bajuri.

Buku Terjemah Burdah ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dan menghayati arti madah yang terucap. Ekspresi cinta tidak begitu berarti tanpa diiringi pemahaman dan penghayatan hati. Membaca salawat Burdah adalah bagian dari ekspresi cinta kepada Nabi. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya. Amin.

Membaca Burdah jelas merupakan suatu yang baik, meski kita tidak mengerti apa maknanya dan di mana letak kehebatannya. Namun demikian, jelas jauh lebih baik seandainya kita dapat mengeruk lebih dalam kandungan-kandungan mutiara yang terpendam di dalamnya. Kalau kita hendak mengeruk mutiara-mutiara Burdah maka buku inilah cangkulnya; kalau kita hendak mengarungi samudera makna dari Burdah, maka buku inilah perahunya.

Seperti sebuah magnet, bila Burdah yang menggunakan akhiran “mimiyat” ini dilantunkan di tengah perhelatan, baik dibaca sendiri secara solo maupun koor, segera akan menyihir suasana bertambah khidmat, dan jamaah yang mendengarkan pun ikut larut dengan puisi-puisi indah al-Bushiri ini. Semangat pendengar kian terpompa, harapan seakan sudah berada di depan, dan spirit kecintaan terhadap kekasih Allah, Muhammad terasa kian bertambah-tambah. Kata pepatah, “cinta bukanlah cinta jika orang itu tidak terlibat langsung dalam merasakannya”. Maka, pembacaan Burdah ini seperti menghadirkan insan yang tersanjung itu, dan kita yang larut dengan madah al-Bushiri ini menyambut kehadiran kekasih yang ditunggu-tunggu.

Dr. Zaki Mubarak, kritikus sastra Arab yang semula ‘memandang remeh’ Burdah, ternyata akhirnya berbalik mengakui nilai-nilai estetika yang amat tinggi pada karya Imam al-Bushiri yang tak tertandingi ini.

De Sacy, seorang pengamat sastra Arab dari Universitas Sorbonne Prancis, mengakui kelebihan-kelebihan karya sastra Imam al-Bushiri. Menurutnya, sampai saat ini belum ada penyair kontemporer Arab yang dapat menirukan Burdah.

 

 

Penyusun
Masykuri Abdurrahman

Editor
Ahmad Dairobi

Tata Letak dan Perwajahan
Daydia

ISBN: 978-979-26-0426-9

Cetakan Kedua : Dzulqadah 1440 H / Juli 2019 M

Tebal122 halaman

Stok 11

-
+

Deskripsi

Terjemahan qasidah burdah karya Imam al-Bushiri. Satu-satunya bentuk puisi dalam khazanah kesusastraan Arab yang mudah dihafal. Dilengkapi dengan penjelasan secara rinci yang bersumber dari kitab Hasyiyah al-Bajuri karya Syaikhul-Islam Ibrahim al-Bajuri.

Informasi Tambahan

Berat155 gram
Dimensi12 × 1 × 21 cm
Penulis Buku

Masykuri Abdurrahman

Tahun Terbit

1430

Ulasan

Belum ada ulasan.

Hanya pelanggan yang sudah login dan telah membeli produk ini yang dapat memberikan ulasan.