Deskripsi
Para pakar sepanjang sejarah telah mengakui akan peliknya diskursus seputar “kalam”, dalam statusnya sebagai salah satu sifat Allah. Peliknya pembahasan ini tidak hanya terjadi pada tataran teoritis, akan tetapi juga di ranah praktis: bagaimana memberikan pemahaman yang simpel tentang arti Kalam Tuhan kepada para awam, tanpa harus terperosok ke dalam jurang tasybîh (menyerupakan Tuhan dengan makhluk) maupun ta‘thîl (menafikan sifat-sifat-Nya).
Mengangkat tema ini untuk diperbincangkan, tentu tak bisa dilepaskan dari pembahasan seputar bahasa al-Qur’an. Menurut para pakar, di sinilah titik rawan terjadinya kecelakaan, baik karena terperosok, terpeleset atau tabrakan. Dengan penjelasan yang tidak disederhanakan, atau tanpa bantuan contoh-contoh (tamtsîl) yang mudah ditangkap, memang sulitu bagi kalangan awam untuk memahami al-Qur’an sebagai Kalam Allah yang tanpa kata-kata dan tanpa suara (bilâ harfin wa lâ shautin).
Nah, di sinilah arti penting kehadiran buku ini. Di sini, penulis (DR. Husein Aziz, MA) berupaya menguraikan secara cermat akan arti Bahasa al-Qur’an, yang juga berarti Kalâmullâh, dengan menggunakan pendekatan filsafat ilmu. Dalam pemaparannya, penulis menggunakan media tamtsîl (perumpamaan) guna memberikan pemahaman seputra ‘bahasa langit’ kepada masyarakat bumi. Karena bagaimana pun, daya nalar masyarakat bumi tidak akan dapat menjangkau persepsi akan hakikat ‘bahasa langit’, terkecuali jika itu dilakukan dengan bantuan media analogis-alegoris terhadap fenomena-fenomena alami yang telah akrab dengan mereka.
Ulasan
Belum ada ulasan.